Andragogi: Pahami Metode Pembelajaran Orang Dewasa Agar Kursus Online Menarik
Rizqi Isnurhadi
Contributing Writer
| Rizqi Isnurhadi Contributing Writer |
Dalam era digital saat ini, pembelajaran online telah menjadi salah satu metode paling populer untuk memperoleh pengetahuan baru. Bukan hanya pelajar muda saja yang mengambil keuntungan dari kursus online, tetapi juga orang dewasa yang ingin meningkatkan keterampilan mereka atau mencari pengetahuan tambahan dalam bidang tertentu. Namun, mengajar orang dewasa memerlukan pendekatan yang berbeda dari mengajar anak-anak atau remaja. Di sinilah peran penting dari konsep andragogi, yang membantu menciptakan metode pembelajaran orang dewasa yang menarik.
Dalam artikel ini, kami akan membahas konsep andragogi dan bagaimana mengimplementasikannya dalam kursus online untuk menarik perhatian peserta dewasa.
Apa itu Andragogi?
Andragogi merupakan pendekatan pembelajaran yang difokuskan pada orang dewasa. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Alexander Kapp pada tahun 1833 dan lebih dikembangkan oleh Alexander Mezirow pada tahun 1970-an. Secara harfiah, istilah "andragogi" berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari dua kata, yaitu "andra" yang berarti "orang dewasa" dan "agogos" yang berarti "memimpin." Dengan demikian, andragogi mengacu pada "memimpin orang dewasa" ke arah pembelajaran yang efektif.
Perbedaan Andragogi dan Pedagogi
Sebelum membahas lebih lanjut tentang andragogi, penting untuk memahami perbedaan antara andragogi dan pedagogi. Pedagogi adalah pendekatan pembelajaran yang lebih cocok untuk anak-anak dan remaja.
Pada pedagogi, pembelajaran seringkali bersifat lebih terstruktur, dengan pendidik berperan sebagai pusat pengetahuan dan siswa berperan sebagai penerima informasi. Di sisi lain, andragogi menempatkan peserta dewasa sebagai mitra dalam proses pembelajaran. Orang dewasa cenderung memiliki pengalaman hidup yang lebih kaya dan motivasi yang berbeda dalam belajar, sehingga memerlukan pendekatan yang lebih berfokus pada partisipasi aktif, kolaborasi, dan penerapan langsung dari konsep pembelajaran ke dalam kehidupan nyata.
Kemandirian
- Andragogi: Orang dewasa cenderung mandiri dan ingin mengarahkan pembelajaran mereka sendiri. Mereka menginginkan kebebasan untuk mengambil keputusan pembelajaran dan merasa diberdayakan dalam proses belajar.
- Pedagogi: Anak-anak cenderung bergantung pada guru untuk memfasilitasi dan mengatur pembelajaran mereka. Mereka membutuhkan bimbingan dan pengarahan dari guru dalam proses belajar.
Alasan Pembelajaran
- Andragogi: Pembelajaran orang dewasa berpusat pada keterampilan atau pengetahuan yang diperlukan untuk pengembangan pribadi dan profesional. Fokusnya adalah memberikan pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan individu untuk meningkatkan kualitas hidup dan karier mereka.
- Pedagogi: Pembelajaran anak-anak berpusat pada tahapan-tahapan esensial yang harus dicapai oleh seorang anak sebelum dapat melanjutkan ke tahap berikutnya. Fokusnya adalah pada pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum.
Sumber Daya Pembelajaran
- Andragogi: Orang dewasa menggunakan pengalaman pribadi dan pengalaman orang lain untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang materi pembelajaran. Mereka cenderung belajar melalui refleksi pada pengalaman hidup mereka.
- Pedagogi: Anak-anak bergantung pada guru sebagai sumber daya pembelajaran utama. Peran guru adalah menciptakan dan menggabungkan metode-metode yang menarik untuk memastikan pemahaman dan retensi pengetahuan.
Fokus Pembelajaran
- Andragogi: Pembelajaran orang dewasa sering kali berpusat pada pemecahan masalah, sehingga dampaknya lebih terfokus pada peristiwa aktual atau kehidupan nyata yang sedang dihadapi peserta dewasa.
- Pedagogi: Pembelajaran anak-anak menggunakan model yang berfokus pada subjek atau materi pembelajaran tertentu dengan kurikulum yang telah ditentukan.
Motivasi
- Andragogi: Orang dewasa mendapatkan motivasi dari sumber-sumber internal, seperti harga diri, keyakinan diri, pengakuan, dan lain-lain.
- Pedagogi: Anak-anak mendapatkan motivasi dari sumber-sumber eksternal, seperti orangtua, guru, penghargaan materi, dan lain-lain.
Peran Guru
- Andragogi: Guru berperan lebih sebagai fasilitator, mendorong kolaborasi, saling menghargai, dan keterbukaan dalam pembelajaran. Guru mendorong peserta untuk berpartisipasi aktif dalam proses belajar.
- Pedagogi: Guru berperan lebih sebagai ahli, memberikan pengetahuan, keterampilan, dan struktur kepada peserta. Mereka bertindak sebagai sumber otoritatif dalam proses belajar.
Model Asumsi Andragogi
Dalam mengimplementasikan pendekatan andragogi, terdapat beberapa asumsi kunci yang harus dipahami agar pembelajaran bagi orang dewasa menjadi lebih komprehensif dan berhasil:
1. Bebas: Orang Dewasa Menginginkan Kendali atas Belajar Mereka Sendiri
Orang dewasa memiliki keinginan untuk merasa bertanggung jawab atas proses pembelajaran mereka. Mereka ingin memiliki kontrol penuh atas apa yang mereka pelajari, bagaimana mereka belajar, dan kapan mereka belajar.
Dalam lingkungan pembelajaran, memberikan pilihan dan kesempatan untuk mengambil keputusan memberdayakan peserta dewasa untuk berpartisipasi aktif dalam proses belajar mereka sendiri. Ini berarti memberi mereka kebebasan untuk memilih topik yang relevan dengan minat dan kebutuhan mereka, metode pembelajaran yang sesuai, dan jadwal belajar yang fleksibel.
2. Pembelajar yang Otonom: Menghubungkan Pembelajaran dengan Pengalaman Hidup
Peserta dewasa cenderung lebih terlibat dalam pembelajaran ketika mereka melihat keterkaitan antara konten pembelajaran dengan pengalaman hidup mereka. Mereka memiliki beragam latar belakang, pengetahuan, dan pengalaman sebelumnya yang dapat menjadi modal berharga untuk memahami dan menerapkan konsep-konsep baru.
Penting bagi pendidik untuk membuat hubungan antara materi pembelajaran dan situasi dunia nyata, sehingga peserta dewasa dapat merasakan relevansi pembelajaran terhadap tujuan pribadi atau profesional mereka. Dalam kursus online, contoh kasus, studi kasus, dan diskusi interaktif dapat menjadi alat efektif untuk membantu peserta dewasa mengaitkan pembelajaran dengan pengalaman mereka sendiri.
3. Berorientasi pada Pertumbuhan: Memahami Nilai Jangka Panjang dari Pembelajaran
Orang dewasa cenderung lebih termotivasi untuk belajar ketika mereka menyadari manfaat jangka panjang dari pembelajaran tersebut. Mereka ingin mengembangkan keterampilan baru yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari atau karier mereka.
Penting bagi pendidik untuk menunjukkan bagaimana pembelajaran tersebut dapat membuka peluang baru, meningkatkan kompetensi, dan mendukung perkembangan karier atau tujuan hidup peserta dewasa. Dengan melihat dampak positif dari pembelajaran, peserta dewasa akan lebih termotivasi untuk berinvestasi waktu dan usaha dalam proses belajar mereka.
Cara Mengimplementasikan Andragogi Terhadap Metode Pembelajaran Orang Dewasa
Menghadapi peserta dewasa dalam kursus online memerlukan pendekatan yang lebih berfokus pada keterlibatan aktif dan pemberdayaan peserta dewasa dalam proses pembelajaran. Berikut adalah langkah-langkah komprehensif untuk mengimplementasikan andragogi dalam metode pembelajaran orang dewasa:
1. Menganalisis Pembelajaran Anda dengan Mempertimbangkan Teori Pembelajaran
Sebagai pengajar, langkah pertama adalah memahami karakteristik dan preferensi pembelajaran peserta dewasa. Mengidentifikasi gaya belajar mereka, apakah visual, auditorial, atau kinestetik, akan membantu Anda menyusun konten pembelajaran yang lebih sesuai.
Selain itu, kenali juga latar belakang dan pengalaman peserta dewasa, sehingga Anda dapat membuat hubungan antara pembelajaran dengan konteks hidup mereka. Beberapa teori pembelajaran yang relevan, seperti teori pembelajaran kolaboratif, pembelajaran melalui pengalaman, atau teori pembelajaran sosial, dapat diadopsi untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang efektif dan relevan.
2. Berkolaborasi dalam Pembelajaran yang Anda Berikan
Peserta dewasa cenderung lebih termotivasi untuk belajar ketika mereka merasa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Membangun kesempatan kolaborasi akan memperkuat keterlibatan mereka. Gunakan metode seperti diskusi kelompok, proyek kolaboratif, atau forum diskusi online untuk memfasilitasi interaksi dan pertukaran ide antara peserta dewasa.
Dengan berbagi pengetahuan dan pengalaman, peserta dewasa dapat memperkaya pemahaman mereka tentang materi pembelajaran dan belajar dari perspektif orang lain.
3. Mengaktifkan Pembelajaran Mandiri
Anda dapat memberdayakan peserta dewasa dengan memberi mereka kendali atas proses pembelajaran mereka sendiri. Berikan kesempatan bagi mereka untuk mengambil inisiatif dalam mengeksplorasi topik yang menarik bagi mereka.
Dukung peserta dewasa untuk mencari sumber daya tambahan, seperti artikel, buku, atau video yang relevan dengan topik pembelajaran, sehingga mereka dapat memperdalam pemahaman mereka secara mandiri. Selain itu, dorong mereka untuk merumuskan pertanyaan dan menjalankan penelitian mereka sendiri untuk mendapatkan wawasan baru.
4. Gunakan Pembelajaran Contoh Kasus
Contoh kasus nyata sangat efektif dalam menunjukkan relevansi dan penerapan konsep pembelajaran dalam kehidupan nyata. Dalam kursus online, Anda dapat menyertakan studi kasus, skenario, atau cerita inspiratif yang mengilustrasikan bagaimana konsep-konsep pembelajaran dapat diterapkan dalam situasi dunia nyata.
Peserta dewasa akan lebih tertarik dan terlibat ketika mereka melihat bagaimana pembelajaran dapat membantu mereka mengatasi tantangan dan mencapai tujuan mereka.
5. Biarkan Peserta Didik Anda Mencari Tahu Sendiri
Berpikir kritis dan menggali informasi lebih lanjut adalah keterampilan penting yang harus dikembangkan oleh peserta dewasa.
Berikan tugas atau tantangan yang mendorong mereka untuk mengeksplorasi lebih lanjut topik yang menarik bagi mereka. Berikan panduan dan sumber daya yang cukup, namun biarkan peserta dewasa menemukan jawaban mereka sendiri. Dengan demikian, mereka akan mengembangkan keterampilan pemecahan masalah yang berharga dan meningkatkan kemandirian dalam belajar.
6. Eksperimen adalah Kuncinya
Dalam metode pembelajaran orang dewasa, berikan kesempatan bagi peserta untuk mencoba hal-hal baru dan menerapkan pengetahuan yang telah mereka peroleh dalam situasi dunia nyata. Anda dapat memberikan proyek atau tugas yang menantang untuk menstimulasi kreativitas dan pemikiran inovatif.
Dengan eksperimen dan praktik langsung, peserta dewasa akan mengalami bagaimana pembelajaran dapat diaplikasikan dan relevan dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Kesimpulan
Selain menjadi pendekatan pembelajaran yang berfokus pada orang dewasa, andragogi juga membedakan dirinya dengan beberapa ciri khas yang membuatnya semakin menarik dan relevan dalam konteks kursus online.
Pertama, andragogi mengakui bahwa orang dewasa memiliki kemandirian dalam belajar dan ingin memiliki kendali atas proses pembelajaran mereka sendiri, memilih metode dan jadwal belajar yang sesuai dengan preferensi masing-masing. Kedua, andragogi memanfaatkan pengalaman hidup sebagai modal berharga bagi peserta dewasa, memungkinkan mereka untuk belajar melalui refleksi dan mengaitkan materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata yang mereka hadapi. Ketiga, dalam pendekatan andragogi, pengajar berperan sebagai fasilitator yang mendorong kolaborasi dan partisipasi aktif dari peserta dewasa, memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengambil inisiatif dalam belajar dan mencari sumber daya tambahan sesuai kebutuhan.
Dengan mengakui keunikan dan karakteristik orang dewasa, andragogi menjadi alat yang kuat dalam menciptakan kursus online yang menarik, efektif, dan relevan bagi peserta dewasa yang beragam latar belakang dan pengalaman.
Untuk informasi lebih lanjut tentang GetCourse serta untuk memulai perjalanan pembelajaran online Anda, Anda dapat mengunjungi GetCourse. Temukan solusi yang tepat untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang interaktif dan efektif bagi siswa Anda.